Entahlah, aku tak tahu siapa dia tapi namanya selalu terucap sebelum kata amien disetiap doaku?
Aku tak mengenalnya tapi merasa akrab dengannya, aku tak tahu siapa dia tapi ingin memilikinya.
Entahlah, kenapa rasa ini harus tumbuh kepadanya?
Kenapa lamunanku selalu tentangnya?
Kenapa tangan ini selalu menuliskan tentangnya?
Entahlah, mungkin dia hanya tanda tanya yang tak pernah ada jawabnya,
mungkin dia hanya kemungkinan yang selalu aku semogakan,
pun mungkin dia hanya ciptaan Tuhan yang membuatku lebih rajin berdoa.
Entahlah, rasa ini sesuatu yang ambigu, bagaimana mungkin aku berharap pada sesuatu yang tak ku kenal?
Tapi karena nya aku memiliki banyak harapan.
Ini gila ya mungkin saja aku gila karena nya,karena dia aku gila dan aku menikmati kegilaan ini.
Entahlah, aku terlalu larut dalam buai nya, dalam buaian maya yang aku rasa begitu nyata, aku begitu mendamba indahnya sampai aku lupa dia bukanlah satu-satunya keindahan yang Tuhan ciptakan.
Aku buta, ya mungkin saja aku buta, aku buta oleh hal yang semu, mengejar sebuah kemungkinan yang tak lepas dari kata semoga. Aku terabaikan atau aku mengabaikan mereka yang menyebut namaku dalam doa nya.
Entahlah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar