Senin, 28 April 2014

Kepada Kamu

Dengan penuh kebencian
Aku benci jatuh cinta
Aku benci merasa senang bertemu
lagi dengan kamu,
tersenyum malu-malu, dan menebak-
nebak
selalu menebak-nebak
Aku benci deg-degan menunggu
kamu online .
Dan di saat kamu muncul,
aku akan tiduran tengkurap,
bantal di bawah dagu,
lalu berpikir,
tersenyum, dan berusaha mencari
kalimat-kalimat lucu agar kamu,
di seberang sana,
bisa tertawa.
Karena, kata orang,
cara mudah membuat orang suka
denganmu adalah dengan
membuatnya tertawa.
Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu
nongol di inbox-ku dan aku benci
kenapa aku harus memakan waktu
begitu lama untuk membalasnya,
menghapusnya,
memikirkan kata demi kata.
Aku benci ketika jatuh cinta,
semua detail yang aku ucapkan,
katakan,
kirimkan,
tuliskan ke kamu menjadi penting,
seolah-olah harus tanpa cacat,
atau aku bisa jadi kehilangan kamu.
Aku benci harus berada dalam posisi
seperti itu.
Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan
isyarat-isyarat kamu itu.
Apakah pertanyaan kamu itu sekadar
pancingan atau retorika atau
pertanyaan biasa yang aku salah
artikan dengan penuh percaya diri?
Apakah kepalamu yang kamu
senderkan di bahuku kemarin hanya
gesture biasa,
atau ada maksud lain,
atau aku yang-sekali lagi-salah
mengartikan dengan penuh percaya
diri?
Aku benci harus memikirkan kamu
sebelum tidur dan merasakan sesuatu
yang bergerak dari dalam dada,
menjalar ke sekujur tubuh,
dan aku merasa pasrah,
gelisah.
Aku benci untuk berpikir aku bisa
begini terus semalaman,
tanpa harus tidur.
Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan
kepalamu ke sisi kepalaku,
saat kamu mencoba untuk melihat
sesuatu di handycam yang sedang
aku pegang.
Oh, aku benci kenapa ketika kepala
kita bersentuhan,
aku tidak bernapas,
aku merasa canggung,
aku ingin berlari jauh.
Aku benci aku harus sadar atas
semua kecanggungan itu…,
tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara
dan mengingatkan,
Hey! Ini hanya ketertarikan fisik
semata, pada akhirnya kamu akan
tahu, kalian berdua tidak punya
anything in common,
harus dimentahkan oleh hati yang
berkata,
Janganhiraukan logikamu.
Aku benci harus mencari-cari
kesalahan kecil yang ada di dalam
diri kamu.
Kesalahan yang secara desperate aku
cari dengan paksa karena aku benci
untuk tahu bahwa kamu bisa saja
sempurna,
kamu bisa saja tanpa cela, dan aku,
bisa saja benar-benar jatuh hati
kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama
kepada kamu.
Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta
kepada kamu.
Karena, di dalam perasaan
menggebu-gebu ini;
di balik semua rasa kangen, takut,
canggung, yang bergumul di dalam
dan meletup pelan-pelan
aku takut sendirian.

Oleh : Raditya Dika, @radityadika

Jumat, 18 April 2014

The Dream Team

Malam itu pada bulan Ramadhan setelah berbuka puasa untuk yang ketiga kalinya, (maap waktu itu gue lagi mengenang masa kecil dengan nyobain puasa bedug), gue melihat hp gue bergetar dengan sendirinya padahal gak ada yang nyentuh (jangan takut ini bukan cerita horor). Gue mendekati hp itu, setelah gue lihat ternyata ada sms dari temen gue Dick, dia adalah  Drummer gue di band (Arsenz), Smsnya bertuliskan "Henz ngerental yu..".
Sms itu sengaja gak gue bales karena gue lagi males, bukan karena males ngerental, karna ngeband adalah cita-cita gue sejak balita, tapi gue males untuk ketemu sama dia, bayangin gue kenal dan bersahabat sama dia sejak kelas satu SMP sampai detik ini ya sekitar 10 tahunan lah, dan sejak saat itu pula hidup gue jadi gak karuan dan penuh penderitaan, makanya gue jadi phobia kalo liat dia.

Saat gue menuju kamar tiba-tiba terdengar suara, "woy bales woy", gue kaget ternyata si pengirim sms itu sedang berdiri diluar rumah.
Dengan penuh keterpaksaan gue buka pintu, dia tersenyum so imut dan pasang wajah memelas.
"ngapain lo kesini ?", tanya gue jutek.
"aku mau ngobatin rasa kangen kamu kepadaku", jawab dia sambil cengengesan.
Tanpa disuruh dia langsung nyelonong masuk ke kamar gue, "Henz entar kita latihan lagu ini", kata dia.
Kemudian dia ngambil gitar trus "komat-kamit" gak jelas. (komat-kamit = nyanyi, tapi gue gak bilang nyanyi karena suaranya lebih mirip orang yang lagi berorasi, ya gak jauh beda sih sama suara gue yang gak pernah sinkron dengan suara gitar :(( ).
"gimana lo bisa kan ?", tanya dia.
"Gampanglah gue pasti bisa lo kan tau gue titisan Bondan prakoso", padahal sumpah gue gak ngerti dia nyanyi apaan.
"Bagus, okeh brow kita brangkat, si Badins (Gitaris) udah nunggu dirumah si Ogay (Vocalis)", kata dia.

Oh iya malam ini gue sama si Dick gak latian dengan band Arsenz, tapi dengan band project barunya si Dick dengan si Badins.
Nama bandnya "Before to After". Awalnya band ini hanya memiliki dua personil, yaitu :
-Badins sebagai gitaris & vocalis, dia emang cocok untuk jadi vocalis karena tampang dan suaranya emang keren, dia juga paling play boy diantara kita, dia sering banget gonta-ganti grup band sama gonta-ganti cewek, untung dia gak gonta-ganti kelamin.
-Dick dia berperan sebagai Drumer, karena tampangnya yang gak jauh beda sama stik drum (maap kalo ada stik yang tersinggung karena disamain sama dia), diantara kita dialah yang paling unik dan paling aneh.
Seiring berjalannya waktu mungkin mereka menyadari kalo personilnya cuma berdua, orang-orang tidak akan mengira kalo mereka anak band tapi lebih mirip pasangan homo, mereka pun memutuskan untuk mengajak gue bergabung, dengan bergabungnya gue sebagai bassist, personil "Before to After" pun resmi jadi tiga orang, dan mereka pun gak terlihat sebagai pasangan homo lagi.
Karena si Badins merasa kewalahan jika harus nyanyi sambil maen gitar, akhirnya kita memutuskan untuk mencari vocalis, dan orang yang beruntung tersebut adalah....
-Ogay, yah dia Vocalis yang kita pilih, dia adalah sahabat gue dan si Dick waktu masih SMA, waktu SMA kita bertiga emang sekelas dikelas IPA 3, kita juga pernah ngebentuk band kelas dengan nama "Sainz3", Sainz3 adalah band dadakan yang terbentuk saat SMA kita mengadakan lomba band antar kelas, Sainz3 sempat menjadi band terpopuler dikelas IPA 3 (doang).

Dan malam itu adalah latian pertama Before to After dengan personil empat orang, bisa dibilang ini malam pelantikan si Ogay.

Singkat cerita kita sudah ngumpul dirumah si Ogay untuk bripingan.
Beberapa lagu berhasil kita bawakan, dari lagu Seven yearsnya Saosin, sampai lagu Beautifulnya Cherybelle yang diaransemen ulang, (catatan : yang diaransemen cuma musiknya doang, koreograpinya tetap sama, eh engga kita gak pake koreograpi karena kita bukan boys band).
"berangkat sekarang ah", kata si Badins,
"okeh biar gak kemaleman",  jawab si Ogay yang udah keliatan gak sabar ingin teriak-teriak di studio. Gue sama si Dick cuma ngangguk doang, karena diantara kita berempat hanya gue dan si Dick yang terlihat so cold, saking coldnya kita sering dimanfaatkan untuk menyimpan minuman dan sayuran agar gak cepet layu, sempat sih terlintas dibenak kita untuk berubah menjadi kulkas :((.
Kita pun kemudian berangkat ke studio.

Setelah nyampe di studio ternyata studionya lagi sepi,
"wah tepat waktu studionya lagi kosong", kata si Ogay, dia berkata dengan nada C major, maklumlah vocalis kalo ngomong suka pake nada.
Tiba-tiba pemilik studionya keluar, pemiliknya adalah cewek yang lumayan manis sih, kita sering banget rebutin dia, tapi sayang dia udah nikah :((,
dan dia bilang, "Maaf A, studionya lagi tutup dulu, nanti setelah selesai taraweh baru buka lagi".
"yaah pantesan sepi", jawab si Ogay dengan nada A minor atau bisa dibilang dengan nada galau atau lebih tepatnya dengan nada kecewa.
Kemudian terjadi obrolan yang serius diantara kita dan pemilik studio,

Badins : kenapa mesti tutup sih Teh, kalo nunggu yang taraweh entar kemaleman, nanti kita dimarahin mamah kalo pulang larut malam, (dia berkata dengan wajah memelas).

Pemilik : ya malu atuh sama mereka, kan berisik mereka bisa gak khusu.

Dick : Gimana kalo yang trawehnya di evakuasi dulu ke tempat yang lebih khusu.

Badins : ide bagus, kita diskusikan sama imamnya siapa tau dia mau berkolaborasi dengan kita.

Pemilik : Udah sabar aja bentar juga selesai (dia terlihat kesal).

Gue : Kenapa sih harus kita yang nunggu mereka selesai traweh, kenapa gak mereka aja yang nunggu kita selesai latian, trus lanjut traweh ??

Ogay : Udah bray kita tunggu aja dari pada kita nanti dikutuk jadi bedug.
(suasana jadi hening)

Emang sih diantara kita cuma si Ogay doang yang otaknya agak sedikit normal tapi gak normal-normal amat sih.
Kita pun mengalah dan menunggu mereka selesai traweh.

Di tengah penantian kita, tiba-tiba ada yang nelpon ke si Dick, dia terlihat berbincang-bincang dengan hp-nya, kemudian dia ngasih kabar gembira ternyata yang nelpon itu adalah temen sekampusnya, dia nawarin Arsenz (Band gue sama si Dick) untuk menjadi Bintang tamu di acara buka bersama yang diadakan di SMA.
Karena waktu itu Vocalis dan Gitaris Arsenz sedang diluar kota karena bekerja, jadi bandnya di ganti sama Before to After.
Gila ini benar-benar jadi hadiah terbesar di bulan Ramadhan, bagaimana tidak band yang baru terbentuk bisa langsung menjadi bintang tamu. menjadi bintang tamu adalah salah satu impian dan cita-cita kita sejak kecil.

"Gimana sobp terima gak tawarannya ?", tanya si Dick.

"Bego lo, ya terimalah kesempatan gak datang dua kali". Jawab kita kompak.

"tapi acaranya besok, dan tawarannya juga buat Arsenz, apa kita bisa, waktunya mepet ?", tanya si Dick lagi.

"Pasti bisa, lagian 50% personil Before to After adalah personil Arsenz juga kan, malam ini kita latian semalaman", lagi-lagi jawaban kita kompak.

Kita pun berdiskusi dengan yang nawarin manggung tadi, dari masalah tema acara, lagu apa yang mau dibawakan, sampai pada hal yang paling penting yaitu "Honor", layaknya produsen sama konsumen disini kita saling tawar menawar harga, ya meskipun kita band yang dibilang amatir tapi kita band yang selalu tahan harga, (Ingat : tahan harga bukan jual mahal), meskipun harga kita masih murah tapi kita gak bisa ditawar !!
Entah dia kurang perhitungan atau sedang apes, akhirnya dia pun setuju dengan harga yang kita tawarkan. Kita pun sepakat dengan dia.

Gak lama kemudian taraweh selesai studio pun dibuka kembali, si teteh pemilik studio mempersilahkan kita untuk masuk.

Malam itu kita hanya latian dua lagu, lagu yang telah disepakatin untuk manggung besok.
Lagu yang dipilih yaitu lagunya Closehead - Ku kenang, dan Alone At Last - Kita bisa.
Setelah selesai latian di studio, kita berencana untuk kembali latian di rumah si Dick, pokoknya malam ini penuh dengan latian.

Di rumah si Dick kita baru nyadar dengan kata-kata yang diucapkan oleh si Dick kalo acara ini sangat mendadak dan kita gak punya banyak waktu, apalagi ini adalah latian pertama kita.
Dan ini pertama kalinya kita berempat bersatu dalam "Before to After".
tapi meskipun band baru kita berusaha untuk tetap optimis.
Malam ini kita full latian sampe pagi.

Menjelang saur temen si Dick kembali nelpon, dia memberitahu kalo kita harus bawa alat sendiri,
Ini kabar buruk buat kita, kita gak ada yang punya alat band, jangankan membeli atau menyewa alat, untuk ngerental aja kita harus nyembah dulu kaki ortu kita agar dikasih duit.
"Kalo gak punya alat acaranya di ganti jadi akustikan, gimana mau gak ?", tanya temen si Dick.
Ini kabar yang lebih buruk lagi buat kita, kita gak sanggup kalau harus bermain akustik, apa lagi si Ogay dia orang yang pertama kali menolak, katanya sih kalo akustikan kita harus bener-bener rapih, karena gak ada suara distorsi gitar jadi kalo ada suara yang fals sedikit pun pasti ketahuan.
Kita sempat kecewa karena kita akan gagal manggung.
Setelah berkecewa ria, beberapa lama kemudian temen si Dick nelpon lagi, dia bilang kalo alatnya sudah ada dan gak jadi akustikan.
Kita pun bersorak gembira.

Matahari telah terbit, ini saatnya kita berangkat ke SMA untuk jadi BINTANG TAMU.
Okeh lets go.. Kita berangkat untuk mewujudkan mimpi kita..

Sesampainya di SMA, suasana terlihat masih sepi, kita baru nyadar kalo buka bersama itu di laksanakan setelah magrib gak mungkin dilaksanakan setelah dzuhur kecuali kalo lagi puasa bedug, maklumlah waktu itu kita gak pada puasa karna lupa makan sahur saking asiknya latian. Intinya kita datang kecepetan.

Disana terlihat para panitia lagi sibuk bikin panggung.
Kita nyamperin temennya si Dick, dengan harapan mendapat DP dari panitia.
Tapi kenyataan berbanding terbalik dengan yang kita harapkan, dia malah menyuruh kita untuk bantuin bikin panggung, dan chek sound.

"anjir acara macam apa ini, masa bintang tamu disuruh bikin panggung sih", keluh gue pada pada si Badins.
"iyah, jangan-jangan kita cuman dimanfaatin buat bikin panggung sama chek sound doang", kata si Badins.
"Ini semua karena kita datangnya kecepetan", ujar si Ogay yang kesal.
Sementara si Dick dia lagi asik mukulin drum yang tidak berdosa (dia emang jahat).

Beberapa lama kemudian setelah kita susah payah panggung pun selesai, semua alat sudah siap kita pun beristirahat sejenak sebelum manggung.

Sekitar Pukul 14:00 wib, acara pun dimulai,
Satu persatu susunan acara telah di laksanakan.
Saat Mc menyebut nama, "Before to After", itu artinya kita telah dipersilahkan untuk beraksi di atas panggung, kita semua diliputi rasa grogi.
Kita berjalan menuju panggung dengan sangat hati-hati takut tersandung karna kaki kita yang gemetaran.
Sampai di atas panggung perasaan grogi gue mulai hilang digantikan dengan rasa cemas dan khawatir, gue jadi takut dan berfikir bagaimana kalo seandainya ditengah pentas si Dick tiba-tiba kesurupan atau si Ogay gak sengaja keselek mic, ditengah kehawatiran, gue mencoba tetap bersikap tenang.
Kita memulai aksi kita, kesalahan demi kesalahan sukses kita suguhkan kepada para penonton maklumlah kita hanya anak band amatiran yang memiliki impian besar dengan skill yang pas-pasan, beruntung gak ada penontong yang lempar botol atau sendal.
Mungkin orang yang nawarin kita manggung baru sadar kalo dia telah melakukan kesalahan besar dengan mempercayakan kita untuk jadi bintang tamu.

Setelah selesai membawakan lagu kedua, penonton pun bertepuk tangan.
Kita turun dari panggung dengan perasaan yang campur aduk antara percaya dan gak percaya karna kita telah berhasil membuktikan kalo kita mampu mewujudkan salah satu impian kita.

Ini pengalaman yang sangat berharga buat Gue dan ke tiga sahabat gue, Meskipun kita manggung dengan penuh kekurangan tapi ini wajib di sukuri karena setelah sekian lama kita bermimpi akhirnya kita bisa meraihnya walau dengan keterbatasan.

Sejak saat itu satu persatu impian kita terjuwud, dan gue sangat menikmati persahabatan ini.
Kita tidak bermimpi untuk menjadi terkenal, kita hanya berharap suatu saat orang-orang tau karya kita tanpa perlu tau siapa kita.

Pada akhirnya cepat atau lambat impian itu pasti terwujud sesuai dengan kemampuan kita.
jadi, selain bermimpi kita pun harus melatih diri kita agar menjadi orang yang layak untuk menyambut hari dimana mimpi kita akan terwujud.

Tamat

Lagu Rindu untuk Dia

Pagi itu entah kenapa kasur dikamar gue terlihat lebih seksi dari Miyabi sehingga membuat gue enggan untuk meninggalkannya, gue ngerasa nyaman banget berada diatas dia (kasur).
Tapi kemesraan dipagi itu harus terhenti karena teriakan dari kaka gue,
"hendri ayo bangun, udah siang nanti telat". Suara itu membuyarkan semua mimpi indah gue.

Dengan langkah gontai gue meninggalkan sang kasur dan menuju kamar mandi.
Ketika lagi asik mandi tiba-tiba gue teringat akan seseorang yang selama ini jadi penyemangat gue untuk bangun pagi,
Dia adalah Lia, (namanya sengaja diganti, demi privasi dia), dia teman kerja gue, dia berasal dari jawa tengah, wajahnya lumayan cantik, berkulit putih, kalo dari kejauhan sih dia mirip sama Ririn dwi arianti (sumpah gue gak bohong, apalagi kalo dilihat dari belakang, mirip banget).
Sudah hampir enam bulan gue temenan sama dia semakin hari kita makin deket, gue bersukur banget bisa kenal sama dia, dia telah membuat hidup gue semakin berwana (jangan berfikir kalo dia siluman spidol, dia manusia biasa ko).

Karena teringat sama dia, durasi dikamar mandi pun dipercepat, gue segera bergegas untuk berangkat kerja, semua peralatan udah gue masukin kedalam tas.
Kaka gue telah menunggu diluar rumah, yah tiap hari gue berangkat kerja dengan kaka gue karna tempat kerja kita emang sama.

Dengan penuh semangat gue berangkat kerja, kemacetan, suara bising klakson, dan debu dari knalpot bus dan kontainer sudah menjadi sarapan pagi gue. Dan gue gak pernah ngeluh akan hal itu, karena setelah sampai gue akan ketemu sama cewek yang selama ini membuat gue lebih mencintai kerjaan ini.

Setelah berjibaku dengan kemacetan gue pun sampai di tempat kerja, kaka gue langsung turun dan berlari menuju ruangan staf karena kita udah terlambat, kaka gue adalah salah satu staf di tempat gue bekerja, sementara itu gue memarkirkan motor kemudian lari menuju kantin untuk ngopi, karena masuk jam 08:00 jadi bisa leluasa untuk ngopi dan ngeroko dulu sebelum mulai kerja.

Ketika melihat jam yang ada dikantin telah menunjukan pukul 07:55, itu artinya gue harus masuk, dan dengan sigap penjaga kantin langsung mencatat semua makanan dan minuman yang gue ambil dibuku harian dia. Iyah penjaga kantin itu emang ngefans banget sama gue, setiap gue jajan di kantinnya dia pasti menuliskan, tentang apa yang gue makan, tentang kopi apa yang gue minum, pokoknya detail banget deh, tiap habis gajian dia ngasih diary nya ke gue, dan sebagai ucapan terimakasih gue pun ngasih duit ke dia dengan nominal yang tertera di buku tersebut. Itu romantis banget kan..

Gue berjalan menuju meja tempat gue kerja, sepanjang jalan pandangan gue terus tertuju pada meja kerja si Lia yang masih kosong, ada yang aneh perasaan gue mulai gak enak.
Gue kemudian sampai dimeja gue, tapi gak bisa konsen pada kerjaan karena gue terus-terusan merhatiin meja kerja dia,
Hati ini bertanya-tanya kenapa mejanya masih kosong, kenapa dia gak masuk, kemana dia, apa yang terjadi sama dia ?
Pertanyaan itu terus-terusan menghantui jiwa dan raga gue :((
Akhirnya gue mencoba mengirim Sms kepadanya untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, tapi gak ada jawaban, gue bingung lalu ku tanya sama teman-teman semua tapi mereka bilang tidak tau, coba bertanya pada manusia tak ada jawabnya, aku bertanya pada langit tua langit tak mendengar, aaah gue galau kemana gue mesti bertanya, apakah gue harus bertanya pada rumput yang bergoyang ?.

Hingga jam pulang tiba gue tetap tidak dapat jawabannya.

Di rumah, gue terus-terusan memikirkan dia, gue khawatir sama dia, dan takut terjadi apa-apa sama dia, akhirnya gue memutuskan untuk makan malam karna perut gue sudah tak kuasa menahan lapar.
Selesai makan gue melanjutkan kegalauan gue.
Di tengah-tengah kegalauan tiba-tiba hp gue berdering pertanda ada yang nelpon, gue lihat ternyata nomornya diprivate, gue penasaran siapa yah yang nelpon, setelah gue angkat gue mendengar suara yang gak asing di telinga gue, yah itu telepon dari Lia, perasaan gue senang banget akhirnya dia menghubungi gue, tapi rasa senang itu gak berlangsung lama karena mendengar penjelasan dari dia tentang apa yang terjadi.

"ndri maaf ya aku baru nelpon kamu, aku sekarang sudah pulang ke jawa, aku sudah gak kerja lagi karna kontrak kerjaku sudah habis dan gak diperpanjang,
Aku sengaja gak ngasih tau kamu sebelumnya karna aku gak mau liat kamu sedih, makasih slama ini kamu udah mau temenan sama aku, mau jadi pendengar curhatku, aku pasti merindukan kamu ndri, aku gak akan lupa tentang apa yang pernah kita lalui, sekali lagi maaf". Itu kata-kata terakhir dia ditelepon.

Selama dia bicara gue gak bisa ngomong apa-apa, sampai dia menutup telpon gue hanya menjawab "iyah" doang.
Sumpah gue kaget banget setelah mendengar penjelasan dari dia, hati ini serasa ada yang ngebom.. Duaar hancur berkeping-keping.
Tanpa terasa air mata pun menetes, gue sangat ngerasa kehilangan.

Malam itu gue gak bisa tidur karena mikirin dia,
Seperti lazimnya orang yang habis berpisah kenangan pun muncul silih berganti dan yang pertama muncul adalah saat pertama kali gue kenal sama dia, gue masih ingat saat pertama kali gue kenalan dengan dia lewat telepon, gue dapat no hp nya dari teman gue, karena waktu itu gue gak punya nyali untuk kenalan secara langsung, gue masih ingat saat pertama gue maen ke kost'annya, gue masih ingat saat dia tertawa, saat dia bersedih, saat kita bercanda bersama.
Air mata pun kembali menetes saat sadar kalo slama ini gue sangat sayang sama dia, tapi ke egoisan gue mengalahkan semuanya, gue selalu bersikap acuh sama dia dan berpura-pura gak butuh.
Dia satu-satunya temen cewek gue di tempat kerja yang paling perhatian, dia orang yang slalu memberi semangat saat gue terpuruk, dia orang yang slalu mengucapkan "dasar bego ih", saat gue bertingkah aneh didepan dia, dan dia satu-satunya cewek yang selalu sabar menghadapi ke egoisan dan kemunafikan gue.

Saat ini gue benci sama diri sendiri karena slama ini gue selalu munafik untuk mengakui kalo gue suka sama dia, gue benci kenapa gue gak pernah bilang kalo gue sayang sama dia.
Mungkin slama ini dia menunggu gue untuk nembak dia, seandainya waktu bisa diputar kembali gue gak mungkin menyianyiakan dia.

Penyesalan memang selalu datang terlambat, dan karena kebodohan gue, gue harus kehilangan orang yang gue sayang sebelum sempat memiliki.

Sampai saat ini gue gak pernah tau lagi kabar tentang dia, dan sampai saat ini juga gue gak pernah bisa lupain dia.
Di saat gue gak sanggup lagi menahan rindu kepadanya, gue mencoba menuliskan lirik dan menciptakan lagu untuk dia "Lagu Rindu",
lagu itu adalah bukti kalo dia pernah ada di hidup gue, dia slalu ada di hati gue, dan dia slalu hidup dalam kenangan gue.

Gue slalu berharap suatu saat bisa menyanyikan "Lagu Rindu" itu didepan dia, dan meminta maaf karna slama ini gue gak pernah mengerti isyarat-isyarat yang dia berikan, gue slalu yakin takdir akan mempertemukan kita kembali, dan gue slalu menantikan hari yang indah hari dimana dia akan tersenyum manis saat gue menyanyikan Lagu Rindu yang gue ciptakan hanya untuk dirinya.

Tamat

Sabtu, 12 April 2014

Kumpulan Status Gue yang gak jelas di twitter

Okeh Guys kali ini gue mau ngeShare apdetan gue di twitter @Inisial_H7
Seriusan apdetannya gak jelas banget :((

Nih buktinya...

Henz @Inisial_H7
Gak tau kenapa, tiba" aq
pengen jd gayung yg ada di
kmar mandi kamu.
Anjir seru ciganamah :((

Henz @Inisial_H7
Dpt plajaran baru "TERNYATA
SENDIRI ITU LEBIH INDAH DARI
PADA BERDUA'AN BARENG
GAYUNG DIKAMAR MANDI"
Itu ngebetein ): #ituhoror

Henz @Inisial_H7
Dan gw baru nyadar kalo mandi
itu resiko.y gede bgt, bayangin
klo kalian lg asik mndi tiba"
gayung.y ketelen..
#ituhoror ):

Henz @Inisial_H7
Pas aq ktmu tkang baso aq
tanya knp dia ska nakolan
mangkok,Trus dia jwb "HAYANG
MH AING TH NAKOLAN HULU
MANTAN ANJIR"| gs mang
kalem :((

Henz @Inisial_H7
Tapi kalo di pikir" tukang baso
tuh jahat yah, masa tiap hari dia
nakolan mangkok, padahal apa
coba salah mangkok :((
#PrayForMangkok

Henz @Inisial_H7
Knp yah tukang baso tiap hari
ngadorong roda, knp gk
digendong az ath biar sosweet :
((
ANEHLAH DENGAN DUNIA INI

Henz @Inisial_H7
Kamu th pengen punya pacar yg
bisa bikin nyaman, bobogohan
we jeung softex atuh alicia :(((

Henz @Inisial_H7
Neng kamu cantik deh | ih masa
c, mksh aa | April moop nyeeng
GR sia ih | AISIAA KA A :((

Henz @Inisial_H7
A neng gak bisa bobo | belegug
siah molor wae ge teu becus
palagi mmbahagiakan aq :((*_*))

Henz @Inisial_H7
Kenapa yah iklan softex sama
iklan durex ga prnah nunjukin
cara pakai.y,
Iklan macam apa itu :((

Henz @Inisial_H7
Jika aq adalah plarian mu, mka
brlarilah ditmpatku smpai kau
lelah KEMUDIAN TIJALIKEUH
TRUS GEMPOR DAN LUMPUH
anjir miris :((

Henz @Inisial_H7
Tipe cewek yg romantis itu kalo
pake sendal gk di injek tapi di
peluk..
Kata.y th biar sosuwit cenah :(((

Henz @Inisial_H7
Ntah knapa ahir" ini tiap liat
sendal aq suka ngrasa iba, dia
itu diciptakan hanya untk di
injek" doank :(((
Kasian dia.. #GueCowoPeka

Henz @Inisial_H7
Cewek yg suka bilang "Kamu gk
pernah ngertiin aq" pasti
bobogohan.y sama tihang
listrik.. :((

Itu sebagian apdetan gue di twitter yang gak jelas maksudnya apa.. :((

Aku Mulai Panik

Oke sebelum gue cerita tentang hal yang gak penting ini gue mau ngenalin diri gue dulu, ya siapa tau aja ada cewek jomblo yang kepincut dengan nama gue :((
Perkenalkan nama gue Hendri setiadi, kalian bisa panggil gue Henz dan gue bukan teroris apalagi Ariel !!
Gue cuma lagi ngejalanin misi gue sebagai seorang jomblo, oke itu gak penting, Lanjut ke cerita.

Kisah ini berawal ketika gue Pertama kali kerja di sebuah PT di Cikarang,
Awalnya sih gue males banget kerja disana, selain karena gue harus bangun pagi yang otomatis gue juga harus mandi pagi, dan itu hal yg paling gue takutin, bangun & mandi pagi menurut gue itu horor banget, apalagi peraturannya yang seolah-olah merenggut kebebasan gue sebagai warga negara yang berjiwa merdeka.
 
Hari pertama masuk kerja gue ngerasa masuk kedalam dunia lain, dimana mahluk-mahluk disana begitu horor lebih horor dari malam jum'at, mereka so sibuk sampai gak ada yang peduli dengan kehadiran sosok pria tampan dan menawan (dibaca gue), jujur gue ngerasa gak di hargain (ini gak adil Tuhan), dalam otak gue seharusnya mereka bertanya siapa nama gue trus salaman atau minta poto bareng.

"Dasar mahluk-mahluk astral" gumam gue dalam hati.

Setelah itu gue menyusuri jalan kecil di tengah tumpukan palet-palet yang ada di tempat itu, gue ditemani oleh cewek aneh yang mengaku kalo dirinya titisan manohara.
Iya sih gue akuin dia itu cantik dan seksi tapi sayang otaknya konslet dia bernama Avrilia (sampai sekarang gue bingung harus manggil dia Avril atau lia), dia membawa gue ke sebuah ruangan yang berisi bok-bok kardus dan barang-barang sisa lainnya yang udah gak kepakai (dibaca limbah) dan gue baru sadar kalo ini adalah gudang yang dihuni oleh 3 orang mahluk astral.

Gila dalam pikaran gue, gue di bawa ke gudang sama cewek yang baru gue kenal, jangan-jangan dia mau merkosa gue, yes hati gue bersorak "ayolah perkosa gue peulis :((".
"Heh kenapa lo senyam senyum kaya gitu ?" tanya si Avrilia yang ngaku titisan manohara tadi,
Gue kaget dalam hati (gila jangan-jangan dia bisa baca pikiran gue)
"Kok lo malah diem ?" Tanya dia lagi,
"Ngga ko gak kenapa-napa", jawab gue sekenanya.

Trus dia ngasih tau apa aja yang harus gue kerjain, setelah gue ngerti kemudian cewek itu kembali ke habitatnya.
Gue pun mulai bekerja.

Ketika gue lagi asik dengan kerjaan gue, tiba-tiba ada suara lembut yang berkata "hey anak baru ya ?" suara itu terdengar oleh telinga gue dan disampaikan kepada otak gue sehingga secara refleks gue menoleh ke sumber suara tersebut,
Gila gue kaget ternyata suaranya berasal dari sosok perempuan yang berparas manis, berkulit putih, bertubuh langsing, dengan jilbab yang menutupi wajahnya (eh bukan, bukan wajahnya tapi kepalanya).
Gue heran ko di tempat horor seperti ini ada mahluk cantik seperti itu, gue diem terheran-heran.
Gue gak bisa ngomong apa-apa, itulah kebodohan gue ketika melihat cewek cantik, gue slalu mati gaya seperti mumi di jaman fir'aun gue cuma diem bengong kemudian pingsan.
Dia pun mendekati gue, mampus dalam hati gue berkata gimana ini gimana kalo dia nanya, harus gimana sumpah gue grogi, dia makin dekat gue makin panik, ingin rasanya gue pura-pura mati.
Tiba - tiba dia bilang "kamu ko pucet?"
Gue cuma jawab hehe..
Dia pun kembali ke tempat duduknya mungkin dalam hatinya dia berkata "dasar cowok aneh", oh iyah dia adalah karyawan yang bertugas digudang tempat gue kerja namanya Vira dia orang Bandung yang terdampar Cikarang..
Itu kabar baik buat gue dengan kehadiran cewek itu gue jadi bersemangat kerja.

Setelah beberapa hari gue mulai memberanikan diri untuk ngajak dia ngobrol nanya-nanya tentang dia dengan pertanyaan bodoh dan segala kepanikan gue, seperti saat gue bertanya kaya gini,

"eh kamu kalo makan suka dikunyah dulu gak ?",
"kamu kalo makan ngunyahnya berapa kali ?",
"Trus kalo kamu jadi Power Ranger kamu mau jadi Ranger warna apa ?".

Sumpah itu pertanyaan terbodoh yang pernah gue tanyain kepada seorang cewek, tapi dia sepertinya asyik-asyik aja dan kayanya dia ngerasa terhibur oleh pertanyaan bodoh gue.
Dari situ gue mulai deket sama dia, apalagi setelah gue dapet no hp sama alamat fb dia, hubungan kita jadi makin akrab. Dan gue makin betah kerja disana.

Setelah beberapa hari berlalu gue memberanikan diri untuk ngajakin dia jalan.

Waktu itu tepatnya hari sabtu setelah gue smsan sama dia (gue gak pernah nelpon dia, bukan karena grogi tapi gue tipe cowok yang sayang banget sama yang namanya pulsa).
Setelah mengumpulkan energi dan nyali gue pun mengetik, "Ra ntar malem kita jalan yu", dengan tangan gemeteran gue pun ngirim tuh sms.
Beberapa menit kemudian dia membalas, "apah gak salah kamu ngajak aku jalan ?",
Gila gue panik apa maksud dari sms ini, dia mau atau tidak gue bingung tapi masa sih dia mau nolak ajakan gue, secara gue kan tampan kata nenek gue yang udah rabun stadium akhir katanya sih gue gak jauh beda sama Ariel Noah.
Tanpa pikir panjang trus gue bales lagi, "iya Ra seriusan masa bo'ong c, kamu mau gk ?",
Dia bales lagi, "iya deh percaya, hmmp iya aq mau ko, ntar jemput aja yah".
Anjrit setelah baca sms itu gue hampir kena serangan jantung saking senengnya.
Benerkan kata gue, gak akan ada cewek yang nolak kencan sama gue, hehe :(((

Malam minggu pun tiba pukul 18:45 wib gue bersiap jemput dia dengan motor gue, gue pun brangkat.

Sesampainya di kost'an dia yang gak jauh dari tempat kita kerja, gue nunggu di depan gang, gue sms dia "Ra aku udah nyampe gang depan, kamu kesini dong aku gk tau kost'an kamu", dia membalas ,"ok", dua kata yang penuh makna.

Beberapa menit kemudian dia datang dengan senyum yang menawan dan tanpa mengenakan jilbab, ini kali pertama gue ngeliat rambut dia yang hitam panjang dan terurai lembut mirip rambut yang ada di iklan shampo. Aaah jantung gue gak bisa di kontrol lagi gue gemeteran, dengan terbata gue bilang, "sumpah Ra kamu cantik banget !!".
Dia hanya tersenyum dan bilang "dasar gombal".
Kita jalan kemana nih ?,
Tanya dia
Kita liat yang ngamen yu ?
Jawab gue, sumpah ini gak elit banget tapi gak apa -apalah toh dia juga seneng dan kayanya dia juga suka sama gue, jadi dia pasrah aja mau dibawa kemanapun juga.
kita pun brangkat,
di jalan kita sempet ngobrol dikit karena mau ngobrol banyak juga percuma suaranya ketebak angin jadi gak kedengeran.

Setelah sampai ke tempat tujuan gue bawa dia ke minimarket untuk beli minuman trus kita duduk di atas rumput tempat pengamen dan banci-banci mencari nafkah.
Gue mulai ngobrol, curhat-curhatan dari hal yang gak penting sampe hal yang intim, dan saat itu gue jadi tau asal mula dia, pengamen pun datang silih berganti dari yang nyanyi lagu romantis sampe bencong yang nari striptis di depan gue, anjir itu horor :((
tapi dia malah senang dan ketawa-ketawa ketika ada banci yang godain gue.
Pokoknya malam itu romantis banget deh buat gue, gak tau sih kalo menurut dia :((

Malampun semakin larut gue ngajak dia jalan menyusuri pertokoan yang ada disana, saat gue perhatiin dari bahasa tubuhnya gue yakin kalo dia kedinginan karna waktu dia di gak pake jaket, dan dengan penuh perhatian gue buka jaket gue lalu gue kasih kedia sambil bilang, "kamu kedinginan yah nih pake jaketku", (adegannya kaya di drama korea yang romantis itu), dia tersenyum dan berkata "ih kamu perhatian banget sih", seperti biasa gue cuma jawab, "hehe",
trus dia bilang lagi "kamu gak takut masuk angin jaketnya dikasih ke aku ?",
"aku ga apa-apa masuk angin juga asal jangan kamu aja", jawaban yang simple dari gue, tapi entah kenapa dia malah tersanjung, matanya berbinar-binar dan mulutnya melontarkan kata-kata "kenapa ?",
"Hah ?", jawab gue bingung,
"iya kenapa kamu rela sakit demi aku ?",
Gue diem dan tanpa gue sadari gue bilang ke dia "iyah aku rela ngelakuin apapun demi orang yang aku sayang". Dia kemudian diem, bengong dan bilang "apaaah kamu bilang apa barusan ?", dia meminta gue mengulangi kata-kata gue,
Mampus apa yang harus gue lakuin, gue belum siap kalo harus bilang sayang sama dia, tapi dia maksa, akhirnya dengan jantung yang berdetak gak beraturan dan tempo yang acak-acakan gue pun bilang "iyah Ra sebenernya slama ini aku sayang banget sama kamu, aku cinta kamu Ra".
Ah gila gue beneran panik.
"Jadi kamu nembak aku ?" tanya dia.
Duaar gue serasa di sambar petir :((

Gue benci saat-saat seperti ini, gue benci ketika harus bilang cinta sama cewek, gue benci kenapa harus cowok yang nembak cewek, dan terlintas dalam benak gue untuk berubah jadi cewek :((

Setelah menghela nafas panjah gue bilang, "iyah Ra, kamu sayang gak sama aku, kamu mau gak jadi pacar aku ?",
Saat ini gue cuma berharap semoga izroil jemput gue sekarang..

Mendengar kata-kata gue barusan, dia tersenyum tatapannya sayu dan menyejukan hati gue yang dilanda kepanikan.

Tiba-tiba dia bilang, "iyah aku juga sayang sama kamu, aku mau ko jadi pacar kamu".
Wow dalam hati gue bersorak, rasa panik pun hilang entah kemana.
Akhirnya cewek yang slama ini membuat gue panik sekarang telah resmi jadi pacar gue.

Karena waktu sudah terlalu larut gue mengajak dia pulang, gue pun naek angkot untuk nganterin dia, sepanjang jalan gue terus ngobrol panjang lebar kali alas kali tinggi, tapi entah kenapa perasaan gue malah gak enak dan ngerasa ada yang kurang, tapi karena lagi bahagia gue gak peduli akan hal itu, setelah nyampe, gue dan dia turun dari angkot dan jalan menuju kontrakan dia, dalam perjalan gue baru sadar satu hal.

“Tadi gue jemput dia pake motor kenapa pas nganterin pulang jadi naek angkot?” Di situ timbul pertanyaan besar.

“Motor.. Motor gue manaa motor guee?!”

Gue panik sepanik-paniknya dan dia pun ikutan panik, gue kejang-kejang, dia bingung, dia diem, mungkin dia sadar dia baru saja jadian dengan makhluk aneh yang pikun dan panikan, apakah dia menyesal? ah gue gak peduli yang ada dalam otak gue cuman “Motor gue manaa?!”

Setelah beberapa lama dia mencoba menenangkan gue, dan bilang “mungkin motor kamu ketinggalan ditempat tadi, tadi kan kita pulang naek angkot.” Oh gila kenapa gue bisa sebego itu.

“kita balik lagi ke sana” ajak dia ke gue.

“nggak Ra ini sudah tengah malam kamu pulang aja biar aku yang nyari ke sana” dia cuma diem dan meraba pipi gue kemudian menciumnya sambil berkata.

“kamu hati-hati ya,” so sweet.

Tanpa basa-basi gue lari menuju tempat yang tadi dan ninggalin dia.

Sekedar info: jarak dari kost'an si Vira ke tempat motor gue cukup untuk melumpuhkan kaki orang dewasa jika ditempuh dengan cara berlari!!

Sambil ngos-ngosan gue terus berlari, di tengah perjalan gue mendengar bisikan gaib.

“woy lo bego banget kenapa lo gak naek ojeg sih.”

Gue kemudian berhenti dan berkata, “oh iya ojeg, ojeg di mana kau toloong ojeg toloong!” pucuk dicinta ojeg pun datang menghampiri, selama perjalan gue diliputi rasa panik. Sampai akhirnya gue tiba di pasimal.

Masih dalam keadaan panik gue menuju ke tempat motor gue diparkir. Apa yang terjadi ternyata motor gue lagi diem merana sendirian, mungkin dia frustasi karena ditinggal majikannya, gue langsung berlari menghampiri motor gue, gue peluk dia, gue cium dia, ah pokonya romantis abis. Setelah gue mulai tenang gue memutuskan untuk menikahinya, eh nggak maksud gue untuk pulang, tapi apa yang terjadi, kepanikan kembali terulang, gue ngeraba-raba badan gue sambil teriak “Kunci?? Kunci mana kunci?!”

A*jrit gue panik abis, dalam kepanikan gue berusaha flashback ke awal dimana gue dan si Vira turun dari motor, akhirnya gue ingat tadi kuncinya gue masukin ke dalam kantong jaket gue, dan kenyataan terpahit yang gue terima adalah, “Jaket gue masih berada sama si Vira.”

Oh Tuhan cobaan apa lagi yang kau berikan.

Tiba-tiba langit terasa runtuh dan menimpa kepala gue, gue pun pingsan. Dan sampai cerita ini ditulis gue masih dalam keadaan gak sadarkan diri.

@Inisial_H7