Teruntuk kamu,
Perempuan yang hadir bersama senja.
Apa kabar kamu?
Aku slalu mengaharapkan hal-hal baik menyertai harimu.
Dan semoga kamu selalu bahagia sebagai mana aku bahagia saat menulis segala hal tentang kamu.
Aku sengaja menulis surat ini untukmu semoga kamu tau bahwa kamu yang aku maksud adalah dirimu walau dalam surat ini aku tak menuliskan namamu.
Aku menulis ini karena entah mengapa akhir-akhir ini bayangmu begitu kuat mengganggu fikiranku.
Setiap jeda kegiatanku aku slalu memikirkanmu, menyempatkan waktu hanya untuk stalking akun sosial mediamu mencuri-curi informasi agar aku tau keadaan pun kegiatanmu.
Barangkali, bagiku kamu adalah novel terbaik yang ceritanya tak pernah habis ku baca, alurmu begitu sulit aku tebak, dan harus kamu tau ini sungguh sangat mempermainkan perasaanku.
Mungkin kamu tidak menyadari bahwa kehadiranmu sangat amat memberi inspirasi untukku dalam membuat sebuah karya.
Entah berapa banyak bait puisi yang ku ciptakan untukmu dengan harapan dapat terbaca olehmu, tak sedikit pula lagu yang aku buat hanya untuk mengungkapkan kekagumanku terhadapmu.
Yang jelas setiap aku membuat sesuatu pasti aku tujukan untuk dirimu.
Aneh memang, bagaimana mungkin aku mendambamu sebegitu hebatnya sedangkan aku dan kamu tak pernah bertegur sapa?
bertemu pun beberapa tahun yang lalu, dan itu hanya sekedar berpapasan.
Aku dan kamu hanya berinteraksi di dunia maya, dan itu pun jarang.
Aku tak pernah menanyakan kabarmu begitu pula dirimu mungkin kamu tak sedikit pun mempedulikan diriku.
Tapi dibalik itu aku selalu menghawatirkan dirimu, jujur aku ingin sekali lebih intim denganmu agar aku lebih mudah membacamu dan tidak perlu menerka-nerka seperti ini.
Diantara banyak permohonanku kepada Tuhan, aku selalu menyelipkan namamu meminta agar dirimu disehatkan selalu.
Rasa ini begitu tulus untuk kamu, aku memilih menikmatinya sendiri bukan karena egois tapi aku merasa belum layak mendekatimu,
aku terus berusaha menjadi lelaki terbaik.
Sebab, bagiku wanita sepertimu tak layak mendapatkan lelaki biasa.
Jika saja disana kamu menemukan belahan jiwamu yang membuatmu menemukan arti hidupmu aku akan turut berbahagia, meski itu sangat menyakitkan, meski itu membuatku kecewa, tapi seperti yang aku tuliskan diatas, aku selalu mengaharapkan kebahagiaanmu.
Aku sadar dengan konsekuensinya, mencintai dengan cara seperti ini hanya akan membuahkan kecewa.
Terimakasih untuk kehadiranmu yang telah memberi 1001 makna, terimakasih juga karena dirimu yang membuatku begitu semangat berkarya dan memperbaiki diri.
"Meski pada akhirnya kita tetap menjadi dua orang yang asing, tapi kamu adalah hal yang akrab dalam hatiku".
Dan akhir kata; Aku Sungguh Mencintaimu.
Penikmat Senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar