Masih tentangmu,
Segala yang ku tulis tak lepas dari namamu.
Penaku tak lagi asing akan sosokmu,
Kamu yang tak pernah habis ku terjemahkan lewat kalimat.
Segala yang indah, segala yang aku anggap kebahagiaan selalu berhubungan dengan kamu.
Ah kenapa harus kamu?
bahkan cangkir kopi dihadapanku iri kepadamu, karena saat aku Menginginkan manis yang terlintas di otakku adalah senyummu bukan gula yang larut dalam kopi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar